Phimosis atau fimosis adalah kelainan pada penis yang belum disunat berupa kulup atau kulit kepala penis yang melekat erat pada kepala penis. Kondisi ini merupakan hal yang normal terjadi pada bayi dan anak-anak.
Fimosis terjadi ketika kulit kepala atau kulup penis belum terlepas secara sempurna dari kepala penis. Kulup akan terlepas dengan sendirinya seiring usia anak bertambah.
Penting untuk diingat, jangan mencoba untuk melepaskan kulup tersebut, karena justru berisiko menyebabkan parafimosis. Parafimosis terjadi ketika kulup yang ditarik malah tersangkut dan tidak dapat kembali ke posisi semula. Kondisi tersebut harus segera ditangani karena dapat menyumbat aliran darah ke kepala penis.
Siklus respons seksual seharusnya mencakup kegembiraan, orgasme, dan resolusi. Untuk fase kegembiraan dari respons seksual berupa hasrat dan gairah. Disfungsi seksual adalah masalah yang biasa terjadi, tetapi tidak banyak orang yang suka membicarakannya. Jika mengalami masalah ini, ada baiknya memang langsung menemui ahlinya agar segera diatasi.
Penyebab Fimosis
Pada anak yang belum disunat, khususnya usia di bawah 3 tahun, fimosis merupakan kondisi normal. Sebaliknya, fimosis pada pria dewasa yang belum disunat merupakan kondisi yang tidak normal. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh:
• Radang kepala penis
• Infeksi kepala penis
• Lichen sclerosus
• Eksim
• Psoriasis
• Diabetes
Fimosis pada orang dewasa lebih mudah terjadi pada seseorang yang berulang kali menggunakan kateter urine.
Gejala Fimosis
Fimosis ditandai dengan menempelnya kulup ke kepala penis. Pada anak, kulup penis akan merenggang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia dan umumnya akan terlepas sempurna di usia 17 tahun.
Meski umumnya fimosis pada anak merupakan kondisi yang normal, ada kondisi yang perlu diwaspadai pada penis anak, yaitu ketika kulup sudah terlepas tetapi menempel kembali, atau kepala penis mengalami peradangan (balanitis).
Fimosis yang terjadi pada orang dewasa merupakan kondisi tidak normal. Pria dewasa yang mengalami fimosis dapat merasakan sakit, perih, dan penurunan hasrat seksual.
Kapan Harus Ke Dokter
Fimosis merupakan kondisi yang normal bagi anak laki-laki yang belum disunat. Namun, fimosis berisiko menimbulkan balanitis jika disertai dengan gejala berikut:
• Kepala penis terasa perih, serta tampak membengkak dan memerah
• Keluar cairan kental dari kulup
• Terbentuk garis putih di sekitar kepala penis yang menyerupai cincin
• Terdapat darah pada urine
• Rasa terbakar atau nyeri pada saat buang air kecil
• Nyeri panggul bagian bawah
Jika timbul kondisi tersebut, segera konsultasikan dengan dokter anak Anda agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Anak-anak perlu menjalani imunisasi rutin sesuai dengan jadwal yang dianjurkan oleh dokter anak. Pada saat imunisasi, dokter anak juga akan memantau kondisi kesehatan anak, termasuk kondisi penis anak.
Seiring bertambahnya usia, kulup anak laki-laki akan merenggang sehingga bisa ditarik dari kepala penis. Namun, jika kulup sudah merenggang kemudian kembali menempel dengan ketat, segera konsultasikan dengan dokter, karena kondisi tersebut tergolong tidak normal.
apabila Anda mengalami salah satu ciri-ciri gejala penyakit, segera konsultasikan dengan dokter kami di Klinik Nagoya melalui lini whatsapp / telepon di 08116011718.